Senin, 23 April 2012

Paragraf



DEFINISI PARAGRAP


Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat antara yang satu dengan kalimat yang lain. Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu, sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan, dan diperjelas. 
Ciri paragraf yang baik:
1. Mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan. 
2. Dalam setiap paragraf hanya ada satu pokok pikiran.
3. Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
4. Pargraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
5. Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padu.
6. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.

Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang digunakan oleh seorang pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada pembaca. Untuk dapat menyusun paragraf dengan baik, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh, yaitu:
a. Menentukan kalimat topik.
b. Menentukan Kalimat penjelas.
c. Menentukan kalimat-kalimat pengembang.
d. Menentukan kalimat kesimpulan.

Paragraf yang baik harus memiliki kohesi dan koherensi dalam penyusunannya. Kohesi atau biasa disebut pertalian yaitu keserasian hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam paragraf. Unsur-unsur tersebut bisa berupa kata dengan kata, atau kalimat dengan kalimat. Koherensi yaitu hubungan yang mengacu pada sesuatu yang ada di luar teks. Sesuatu tersebut berupa pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca.
Untuk mendapatkan paragraf yang baik, yaitu yang memiliki keterkaitan antar kalimat paragraf membutuhkan alat penanda atau pemarkah atau konjungsi. Alat penanda atau pemarkah kohesi dan koherensi dalam paragraf dapat berupa kata atau kelompok kata, seperti:
a. Penanda hubungan kelanjutan, misalnya: dan, lagi, serta, lagi pula, dan tambahan lagi.
b. Penanda hubungan urutan waktu, misalnya: dahulu, kini, sekarang, sebelum, setelah, sesudah, kemudian, sementara itu, dan sehari kemudian.
c. Penanda klimaks, misalnya: paling, se-nya, dan ter-.
d. Penanda perbandingan, misalnya: sama, seperti, ibarat, bak, dan bagaikan.
e. Penanda kontras, misalnya: tetapi, biarpun, walaupun, dan sebaliknya.
f. Penanda ilustrasi, misalnya: umpama, contoh, dan misalnya.
g. Penanda sebab-akibat, misalnya: karena, sebab, dan oleh karena.
h. Penanda kesimpulan, misalnya: kesimpulan, ringkasnya, garis besarnya, dan rangkuman.

Jenis Paragraf
1. Berdasarkan Letak Gagasan Utama
Berdasarkan letak gagasan utama dalam paragraf, paragraf umumnya dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Paragraf Deduktif
Paragraf jenis ini gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan dalam paragraf tersebut diletakkan pada kalimat pertama atau kalimat kedua. Selanjutnya, diikuti oleh kalimat pendukung terhadap gagasan utama tersebut. Dalam paragraf ini, ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat diatur dengan ide yang bersifat umum dan diletakkan pada kalimat pertama atau kedua dan diikuti ide yang lebih khusus.
Ciri-ciri paragraf berpola deduktif
• Letak kalimat utama di awal paragraf.
• Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh:
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami dampak adanya krisis ekonomi adalah pertanian. Hal ini dapat dilihat adanya pertumbuhan yang mengesankan di bidang perkebunan sebanyak 6,5 persen, di bidang kehutanan sebanyak 2,9 persen, dan di bidang perikanan sebanyak 6,6 persen. Kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik meningkat dari 18,1 persen menjadi 18,4 persen. Padahal, selama kurun waktu 30 tahun terakhir, pangsa pasar sektor pertanian merosot dari tahun ke tahun.

b. Paragraf Induktif
Paragraf jenis ini meletakkan gagasan utamanya di akhir paragraf. Penataan ini dengan cara menyusun ide-ide khusus dan diikuti dengan ide yang bersifat umum yang biasanya berupa kalimat simpulan. 
Ciri-ciri paragraf berpola induktif
• Letak kalimat utama di akhir paragraf.
• Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
• Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan.

3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran atau deduktif-induktif dimulai dengan inti uraian (pikiran utama), diikuti penjelasan (pikiran penjelas), dan diakhiri dengan penegasan atau pengulangan inti uraian. 

Contoh:
“Semua manusia pasti akan mati. Para penguasa yang disebut kaisar, sultan, raja, atau presiden meskipun hidup dengan fasilitas yang serba melimpah, mereka mati juga. Begitu pula para ahli bela diri yang setiap hari memperkekar otot-otot tubuhnya dengan macam-macam pelatihan dan menu makanan yang lengkap, akhirnya mati. Orang-orang suci mulai dari para nabi sampai kyai yang doanya selalu atau hampir dikabulkan Tuhan, tetapi doa untuk tidak mati tidak pernah terkabul. Jadi, manusia di dunia ini tidak ada yang bisa hidup abadi”.


2. Berdasarkan Cara Penyampaian Ide
a. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan salah satu jenis paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita.
• Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
• Paragraf narasi runtut cerita adalah pola pengembangan yang menceritakan suatu urutan dari tindakan atau perbuatan dalam menciptakan atau menghasilkan sesuatu
Contoh:
LAHIR di Yogyakarta, 18 Septemberr 1943, Kuntowijoyo sudah bergelut dengan kegiatan tulis-menulis sejak 1958 ketika ia masih duduk di kelas tiga SMP. Cerpen-cerpen awalnya muncul di majalah Sastera dan Horison. Meraih gelar doktor dalam bidang sejarah pada Universitas Columbia (1980) dengan disertasi berjudul Social in An Agrarian Society: Madura 1850–1940 (kini dalam proses penerjemahan ulang untuk diterbitkan dalam edisi bahasa Indonesia), Kunto dikenal sebagai sejarawan sekaligus sastrawan andal. Beberapa karya sastranya sudah dibukukan, di antaranya Dilarang Mencintai Bunga-Bunga (kumpulan cerpen); Rumput-Rumput Danau Bento (1968) dan Topeng (1973): naskah drama; Kereta Api yang Berangkat Pagi Hari (1966), Pasar (1972), dan Khotbah di Atas Bukit (1976): novel; Isyarat dan Suluk Awang-Uwung (kumpulan puisi). Buku-bukunya di bidang sejarah, sosial, dan budaya juga telah terbit, seperti Dinamika Sejarah Umat Islam Indonesia (1985); dan Budaya dan Masyarakat (1987).

b. Paragraf Persuasi
Paragraf persuai yaitu paragraf yang menyatakan ajakan, himbauan, harapan, saran, permintaan, ataupun bujukan. Tujuan dari paragraf ini yaitu untuk mempersuasi atau membujuk pembaca agar bisa menerima idea tau gagasan penulis.
Ciri-ciri paragraf persuasi adalah sebagai berikut.
• Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penulisnya.
• Teks yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh.
• Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak rasional.
• Paragraf persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips tertentu.
Contoh:
Di masa pertumbuhan, tentunya putra-putri Anda membutuhkan susu dengan nutrisi yang tepat. Berikan BONEETO, susu berkalsium tinggi untuk membantu pertumbuhan tulang dan giginya. Kandungan kalsiumnya memenuhi kebutuhan kalsium harian anak Anda. BONEETO pilihan asyik untuk pertumbuhan putra-putri Anda.

c. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentatif merupakan paragraf yang menyatakan pendapat disertai argumentasi tentang kebenaran pendapat tersebut. Untuk mendapatkan kepercayaan tentang pendapat yang disampaikan, paragraf argumentasi menjelaskan argumentasi dengan berbagai alasan dan fakta yang kuat.
Contoh:
Akhir-akhir ini tempe sudah tidak lagi menjadi makanan orang-orang pinggiran atau kampung. Betapa tidak, seiring menjamurnya makanan-makanan instan dan modern yang mengandung berbagai bahan pengawet, tempe tetap menjadi makanan tradisional kebanggaan bangsa Indonesia. Terdapat banyak kandungan protein nabati yang tinggi di dalam tempe. Bahkan di Jakarta terdapat rumah makan yang menggunakan tempe untuk disajikan dalam berbagai menu makanan yang lezat. Karena kandungan gizi yang tinggi dan alamiah itulah tempe sudah mulai merambah pasar internasional. Tempe sudah menjadi makanan lokal yang mengglobal di tengah makanan yang hanya nikmat di lidah saja.

d. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman semua pancaindra dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Tujuan dari paragraf ini adalah untuk memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami apa yang dideskripsikan.
Contoh:
Taman itu juga dihiasi beberapa patung bangau putih. Patungpatung itu terlihat sangat unik. Di tengah taman terdapat kolam. Di tengah kolam terdapat air mancur. Aneka mainan anak-anak turut melengkapi Taman Wisata Kaliurang.

e. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan sebuah benda, gagasan, atau ide. Untuk memperjelas paparan, karangan atau paragraf eksposisi disertai data, seperti grafik, gambar, data statistik, contoh, denah, diagram, dan peta. Penulisan paragraf eksposisi biasa didahului dengan penelitian.
Hal-hal yang diungkapkan dalam paragraf eksposisi berupa informasi. Informasi tersebut dapat berupa (a) hal, kondisi, atau fakta yang benar-benar terjadi (misalnya fungsi oksigen dan air bagi makhluk hidup, proses bekerja mesin) dan (b) analisis atau penafsiran terhadap suatu fakta.
Tujuan paragraf eksposisi sebagai berikut.
• Memberikan informasi atau keterangan yang terperinci mengenai objek.
• Memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
Contoh:
Di dunia pengobatan, nama tanaman Ginkgo biloba sudah tidak asing lagi. Ekstrak daunnya banyak digunakan dalam penyediaan suplemen untuk kebugaran otak. Ginkgo biloba merupakan tanaman yang jarang ditemui di Indonesia. Tanaman tersebut berasal dari Cina. Di negeri Cina tanaman tersebut sebagai obat batuk, asma, alergi, mengatasi gangguan jantung dan paru-paru. 

Rabu, 23 November 2011

HIDUPLAH DENGAN DAMAI

Sinar mentari pagi begitu cerah
Menghamparkan panorama yang indah
Isi bumi mulai bergairah
Tuk bangkit dan bangkt mencari nafkah

Alamku yang subur
Bangsaku yang makmur
Taburlah benih-benih kasih sayang
Agar bahagia dapat kau pegang

Rukun..
Damai..
Teguh..
Kuat dan terikat
Itulah bangsaku 
Itulah ibu pertiwiku

Kekayaan alam yang belimpah
Panorama yang terbentang indah
Sungguh elok mataku memandang
Melihat bentuk lekuk yang terbentang

Tuhan..
Kutadah tangan kehadapanmu
Kutundukkan kepalaku
Sebait doa untuk bangsaku
Teruslah hidup damai
Tenang dalam kasih sayang
Tenang dalam perjuangan

KARYA : RIZKI RAMADHANI

ALLAH MAHA SEMPURNA

Satu,dua,tiga
Ku tatap indahnya dunia
Dikelilingi oleh banyaknya hal yang menakjubkan
Pohon..
Hutan..
Laut..
Darat..
Allahuakbar !

Ya Allah..
Betapa indahnya ciptaanmu
Betapa indahnya hadiah yang engkau berikan kepada kami

Segala puji bagi-Mu Ya Allah..
Engkau sebaik-baiknya pencipta
Engkau Maha Sempurna
Apapun yang Engkau ciptakan
Selalu yang terbaik untuk hambamu

Esa, Kuasa, Sempurna
Hanya engkau yang punya
Ya Allah..

Syukur dan sujudku selalu untukmu
Terima kasih Ya Allah..
Kau berikan segalanya untuk hambamu..


KARYA : RIZKA WULANDARI

Jumat, 04 November 2011

Fakta Tentang Bahasa Indonesia


Berbanggalah kita sebegai masyarakat bangsa Indonesia. Keanekaragaman bahasa dari setiap bagian wilayah Indoensia menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang kaya akan bahasa. Berdasar sensus 2010 mencapai 237,641,326 yang tersebar pada 33 provinsi di Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Indonesia terbentang antara 6 derajat garis lintang utara sampai 11 derajat garis lintang selatan, dan dari 97 derajat sampai 141 derajat garis bujur timur serta terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia / Oceania. Jumlah ragam bahasa di Indonesia adalah 726, terdiri dari 719 bahasa lokal/daerah (masih aktif digunakan sampai sekarang), 2 bahasa sekunder tanpa penutur asli, dan 5 bahasa tanpa diketahui penuturnya. Walaupun begitu, Indonesia mempunyai 1 bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Posisi Indonesia yang strategis membawa pengaruh yang sangat besar terhadap bahasa, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi. Bahasa Indonesia dipengaruhi oleh bahasa Arab, India dan Eropa.

Indonesia
Jumlah ragam bahasa di Indonesia
1. Pulau Sumatera (35 ragam bahasa)
2. Pulau Jawa-Bali (13 ragam bahasa)
3. Pulau Nusa Tenggara dan Maluku barat daya (74 ragam bahasa)
4. Pulau Maluku :
  • Maluku Tengah (54 ragam bahasa)
  • Maluku Utara (25 ragam bahasa)
  • Maluku Selatan (46 ragam bahasa)
5. Pulau Kalimantan (74 ragam bahasa)
6. Pulau Sulawesi (114 ragam bahasa)
7. Pulau Papua :
  • Papua barat laut (62 ragam bahasa)
  • Papua timur (272 ragam bahasa)

Berbagai Suku Bangsa Indonesia
Berikut fakta-fakta seputar Bahasa Indonesia yang patut diketahui :
* Bahasa Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi
Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.“
* Bahasa Indonesia dipelajari oleh 45 Negara di dunia.
(Berita ini ditulis oleh www.kompas.com. Rabu, 29 Oktober 2008)
Isi berita Ini menegaskan jika bahasa Indonesia kini mulai dipelajari oleh 45 negara di dunia. Menurut Andri Hadi, negara yang mempelajari bahasa tersebut di antaranya adalah: Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya. Ia menjelaskan jika bahasa Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana. Bahkan anak-anak murid kelas 6 sekolah dasar di sana sudah mahir berbahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh.
(Berita ini ditulis oleh www.kompas.com. Jumat, 12 Juni 2009)
Ho Chi Minh adalah ibukota negara Vietnam. Menurut seorang diplomat Indonesia. Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota Ho Chi Minh, Vietnam, secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh. Selain itu Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta mengatakan, “Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan,”
Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa Vietnam antara lain karena kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral antara Indonesia dengan Vietnam di masa depan.
Jika ingin membaca lebih lengkap beritanya, klik disini.
Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia.
(Berita ini ditulis oleh http://www.antara.co.id. Selasa, 20 November 2007)
Dikutip dari web tersebut: “Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin,”
Bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan pada wordpress.
(Artikel ini ditulis oleh http://amriltgobel.multiply.com pada 17 Januari 2009)
Penulis blog tersebut adalah salah satu pengguna multiply yang pernah mengikuti acara Wordcamp Indonesia. acara ini sebelumnya pernah diselenggarakan di Filipina dan Thailand.
Dikutip dari blog tersebut, “fakta bahwa setelah Spanyol, Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam posting-posting WordPress. Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog itu. Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143.108 pengguna baru WordPress dari Indonesia dan telah ada 117.601.633 kunjungan melalui 40 kota di Indonesia.”
Bahasa Manado
Bahasa Manado dituturkan penduduk di kota Manado, Bitung, kabupaten Minahasa dan sekitarnya. Memiliki kesamaan dengan dialek bahasa di Sulawesi Tengah dan Maluku. Sebagian besar kata-kata dalam bahasa Manado sama seperti kata-kata dalam bahasa Indonesia. Karena bahasa Manado hanya digunakan untuk komunikasi lisan, tidak ada standar ortografi/tulisan yang pernah disahkan.
Bahasa Manado berhubungan dekat dengan bahasa Indonesia. Perbedaannya yang paling mendasar adalah dengan adanya kata-kata serapan dari bahasa Belanda dan Portugis, serta penggunaan “kita” sebagai kata ganti orang pertama tunggal (yang dalam bahasa Indonesia digunakan untuk kata ganti orang jamak tunggal).
Berikut merupakan contoh kata serapan bahasa Manado dari bahasa Asing.

Beberapa contoh bahasa Manado dari serapan bahasa Asing

AKU (Chairil Anwar)

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

#Maret 1943

Jumat, 28 Oktober 2011

Sejarah Bahasa Indonesia







  Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalahbahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.